Cewek Batak Harus Tahu Hak Boru/Cewek Batak Setelah Menikah

Cewek Batak Harus Tahu Hak Boru Cewek Batak Setelah Menikah
Cewek Batak Harus Tahu Hak Boru Cewek Batak Setelah Menikah

KlikBatak.com – Sebagai orang batak, maka harus paham mengenai adatnya. Cewek batak harus tahu hak boru/cewe batak setelah menikah.

Pernikahan menjadi salah satu hal yang membutuhkan proses lama di adat batak. Karena, banyak hal yang harus diperhatikan. Mulai dari kematangan dengan pasangan tersebut, sampai hal yang lainnya. Termasuk, dengan sinamot ni boru yang sering dibicarakan seperti parboru.

Tradisi batak, parboru atau banyaknya uang yang akan diterima pihak orang tua perempuan sangat diperhatikan. Semuanya akan diperhitungkan secara jelas dan tepat sehingga tidak ada yang terlewat. Untuk itu, sebagai cewek batak harus memahami hal ini dengan benar.

Sinamot Ni Boru

Sinamot Ni Boru
Sumber gambar:
kompasiana

Hal pertama yang tentu harus dipahami yaitu mengenai Sinamot Ni boru. Semua cewek batak yang dinikahi harus dijamin kehidupannya kelak. Atau, hal ini bisa dikenal dengan sebutan “Manggoli” dan terdapat batasan yang jelas. Seperti, harta benda terdiri dari sopo, ruma, emas, gong, sawah atau ternak seperti sapi, kuda, kerbau disebut sebagai Sinamot.

Sinamot yaitu harta benda yang dapat menopang kehidupan dan kesejahteraan. JHAdi, Manggoli sinamot memiliki tujuan agar nantinya tidak ada konflik keturunan peranak. Nantinya, ini akan ditinjau kembali saat dilakuakn tingkir tataring di acara pajaehn(memandikan) pasangan tersebut.

Saat manggoli sinamot, raja parhata secara tegas melakukan permintaan kejelasan dari sinamot ni boru. Menguraikan bagian dari jenis harga yang lazim untuk pembagian hak waris. Proses ini memang umum dilakukan.

Kemudian, setelah disepakati maka pihak parboru bertanya”adat marama” yang merupakan penghormatan dan penghargaan kepada orang tua. Karena telah membesarkan, membimbing serta merawat sampai dewasa. Istilahnya, lebih dikenal dengan sebutan”pagopas panoguma”.

Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menarik hati dari orang tua. Namun, dalam bahasa adat lazim disebut sebagai “somba maruhum”. Jadi, harus paham ini dengan benar.

Di dalam tradisi yang lama, peranak menjanjikan satu ekor kerbau sebagai somba ni uhumnya. Kemudian, ternak tersebut di antarkan ke kampus halaman si parboru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Naposo bersiap-siap untuk membukakan pintu gerbang kampung atau disebut dengan si ungkap bahal. Kemudian, saudara dari parboru bersiap untuk membuka pintu kandang “BARA” yang disebut sebagai pamarai.

Pauseang.

Pauseang.
Sumber gambar:
riauaktual

Hal lain yang harus dipahami oleh cewek batak yaitu mengenai Pauseang. Merupakan penegasan bahwa bila parboru menuntut terhadap hak waris, anaknya yang disebut sebagai panjaan. Maka, dia juga berkewajiban untuk dapat memberikan hak waris kepada putrinya yang disebut sebagai pauseang ini.

Legislasi Hak waris

Legislasi Hak waris
Sumber gambar:
maumenikah

Ada juga hal yang perlu diperhatikan oleh cewek batak yaitu legislasi hak waris. Jadi, semua sinamot yang diberikan akan dikelola setelah menjadi keluarga baru yang mandiri. Karena, sebagai keluarg sudah seharusnya untuk bisa memperhatikan semua halnya secara mandiri. Termasuk untuk mengurus apa yang telah dimiliki dan disepakati sebelumnya.

Manjae ( anak laki-laki yang telah menikah) bisa saja tetap dalam satu rumah. Namun, harus tetap jelas pemisahannya. Atau, dikenal dengan istilah Marhudon panjaean martalaga olat-olat. Tentunya, sebagai orang batak sudah paham mengenai hal tersebut.

Cewek batak juga harus memahami mengenai legislasi hak warisnya secara benar. Agar, kedepannya hubungan yang berlangsung bisa berjalan mandi dan tetap selalu dalam situasi baik.

Banyak yang berusaha untuk dapat menyederhanakan, namun jarang mampu yang bisa memulai.

Demikian ulasan mengenai cewek batak harus tahu hak boru/cewek batak setelah menikah. Semoga, apa yang disampaikan bisa dipahami dan bermanfaat!

Horas, Mejuah-juah, Njuah-juah